PENGERTIAN STRUKTUR BANGUNAN
Bangunan bertingkat adalah suatu system struktur yang
mempunyai lapis lantai ( floor plat ) lebih dari satu. Disebut bertingkat penuh
apabila luas lantai atas sama dengan luas lantai dasar. Disebut bertingkat
sebagian bila luas lantai atas lebih kecil dari luas lantai dasar.
Untuk menghubungkan masing masing lantai dapat digunakan
tangga, escalator, dan lift
1.1
Elemen – elemen yang dimaksud dalam suatu bangunan mencakup
elemen bagian luar dan elemen bagian dalam bangunan. Komponen yang dimaksud
berupa bahan bangunan, mesin/peralatan, modul, utilitas dan metode. System yang
dimaksud adalah metode konstruksi atau proses kerja. Hasil akhir berupa
perwujudan bangunan fisik.
Elemen – elemen yang dimaksud dalam suatu bangunan mencakup
elemen bagian luar dan elemen bagian dalam bangunan. Komponen yang dimaksud
berupa bahan bangunan, mesin/peralatan, modul, utilitas dan metode. System yang
dimaksud adalah metode konstruksi atau proses kerja. Hasil akhir berupa
perwujudan bangunan fisik.
Bangunan gedung dibagi menjadi dua yaitu upper dan sub
structure
1.2
SUB STRUCTURE
Yaitu bagian pondasi dari suatu bangunan seperti :
Pondasi batu kali
Pondasi beton
Pondasi bor pile
Pondasi tiang pancang
Pondasi rakit
UPPER STRUCTURE
Yaitu komponen - komponen yang menghasilkan suatu wujud
bangunan diantaranya :
Elemen bagian luar bangunan Fasade/ entrance
- Wujud
setengah lingkaran dengan atap space fame, polocarbonat transparent, kubah plat
beton atau metal sheet.
- Datar
dengan atap beton dan listplank profil.
- Canopy
dengan setengah kuda – kuda exposed.
- Pilar
dengan bentuk gotik atau Romania.
- Listplank
profil dari kayu atau beton.
1. BAGIAN UPPER
STRUCTURE ( BAGIAN DIATAS TANAH )
Bagian upper structure adalah seluruh bagian structure dari
bangunan yang ada diatas permukaan tanah, yaitu kerangka – kerangka pemikul
bangunan tersebut ( structural part ), dalam hal ini kerangka – kerangka beton
bertulang, beton pra tekan, ataupun kerangka baja dari suatu bangunan. Yang
harus dikuasai adalah perhitungan perhitungan kekuatan, kestabilan serta
keamanan dari kerangka – kerangka pemikul tersebut baik akibat gaya grafitasi,
gaya angina tau gaya gempa, beserta sifat – sifat dari bahan bangunan itu
sendiri ( baja , beton, kayu , bahan petro kimia, dsb.. )
2. BAGIAN SUB
STRUCTURE
Bagian sub structure, yaitu segala bagian bangunan yang ada
didalam/dibawah tanah, yakni pondasi tempat seluruh bangunan itu bertumpu dan
tanah tempat pondasi bertumpu.
Berikut ini bagian – bagian dari sub structure :
a. Pondasi (
tempat seluruh banguna bertumpu )
Dua criteria yang harus dipenuhi oleh pondasi yang baik
adalah :
- Beban yang
diteruskan oleh pondasi ke tanah tidak boleh melampauikekuatan tanah yang
bersangkutan.
- Harus mampu
menahan beban bangunan diatasnya tanpa menimbulkan keretakan maupun kegagalan
konstruksi.
kriteria – kriteria ini adalah kriteria khas sub structure
dan tidak terdapat pada bagian upper structure. Disini disamping diperlukannya
penguasaan dari gaya – gaya yang bekerja pada pondasi seperti halnya pada
bagian upper structure. Lebih diperlukan adalah pengenalan dan penguasaan sifat
– sifat tanah. Baik tanah sebagai bahan yang berdiri sendiri, maupun tanah
sebagai tempat pondasi bertumpu.
b. Tanah ( tempat
pondasi bertumpu )
Dua kriteria yang harus dipenuhi oleh tanah yang baik adalah
:
- Penurunan (
settlement ) tanah yang disebabkan oleh beban masih dalam batas yang
diperbolehkan.
- Keruntuhan
geser dari tanah dimana pondasi berada tidak terjadi ( daya dukungya cukup
bagus )
Untuk mengetahui sifat – sifat tanah dapat dilakukan
penyelidikan tanah. Metode – metode yang dilakukan untuk penyelidikan tanah
dilapangan diantaranya :
- Drilling /
pemboran
- Trial pits / sumur percobaan
- Sampling /
pengambilan contoh tanah
- Penetration
test / percobaan penetrasi
- Vane test.
Dalam perencanaaan untuk bangun gedung, ada beberapa
komponen yang harus mendapatkan perhatian, dan susunan atau konstruksi tersebut
mencakup sebagai berikut :
- Pondasi
- Rangka
bangunan
- Rangka atap
- Penutup
atap
- Plafon
hanger
Pada konstruksi bangunan gedung harus ada kegiatan pembuatan
pondasi sebagai bagian dari konstruksi bangunan gedung yang berfungsi sebagai
pemikul atau penahan beban bangunan dan beban – beban lainnya, pada kondisi
disini jenis pondasi dan kedalaman pondasi tergantung pada perhitungan beban
konstruksi yang harus dipikul.
Pondasi atau pandemen direncanakan dengan memperhatikan
beban bangunan yang menyeluruh dan juga memperhatikan kondisi tanahnya, jika
bangunan bertingkat harus melalui penyelidikan tanah yang teliti atau disebut
soil investigation nanti hasilnya disebut hasil sondir, pekerjaan pondasi
merupakan pekerjaan sub struktur, yang harus mendapatkan perhatian utama karena
sebagai konstruksi memikul beban konstruksi bangunan gedung.
Rangka bangunan merupakan bagian dari konstruksi bangunan
berupa dinding pasangan batu bata, kolom ( tiang ), penyekat ( partition ),
dalam rangka bngunan disini konstruksi kolom merupakan konstruksi penyaluran
gaya – gaya yang bekerja dari atas seperti dari berat konstruksi kuda – kuda,
penutup atap, plafon dan sampai ke dinding pasangan batanya termasuk berat
lantai.
Penyaluran beban / gaya tersebut ditampung oleh balok –
balok portal dan kemudian penyaluran beban dari atas lewat kolom –kolom
konstruksi yang sudah direncanakan dan dalam konstruksi harus dihitung dengan
teliti dengan menempatkan dengan jarak – jarak
Rangka atap, bagian konstruksi suatu bangunan sebagai
pelindung kepada penghuninya dari terik matahari, hujan , atau suara yang
frekuensinya besar.
Konstruksi kuda –kuda direncanakan agar kestabilan kuda –
kuda betul – betul kuat dan dapat menahan penutup atap, beban hidup ataupun
beban angin sampai ke beban akibat gempa yang mungkin dapat terjadi setiap
saat.
Konstruksi kuda – kuda yang perletakannya duduk pada
ringbalk dan yang terpenting posisi kuda – kuda duduk pada posisi kolom
konstruksi yang sudah diatur jaraknya.
Konstruksi dari penutup atap, rangka kuda – kuda sampai
kepada rangka bangunan dapat disebut sebagai upper structure.
Penutup atap adalah bagian atas dari atap yang dapat berupa
genting atau bahan penutup lain contoh asbes gelombang, seng gelombang, atau
kemungkinan jika beton disebut dak beton. Tentunya perlu diperhatikan
kemiringannya dan diberi water proofing agar tidak terjadi perembesan air dari
atas.
Plafon hanger merupakan rangka plafon yang diatur jarajnya
dan disesuaikan dengan bahan plafon yang akan digunakan, apakah bahan eternity,
bahan tripleks atau bahan gypsum.
Plafon yang merupakan bagian dari interior dibuat agar ada
kenyamanan bagi penghuninya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah penempatan
titik – titik lampu atau armature sehingga nyaman, indah, dan menambah nilai
artistic ruangan yang akan dibangun.
Rangka plafon berfungsi juga sebagai penempatan penarikan
kabel – kabel instalasi listrik untuk pengaturan titik – titik lampu pada ruang
– ruang sesuai pengaturan dari denah bangunannya. Biasanya rangka –rangka
plafon diberi perkuatan dengan penggantung dari kaso 5/7 pada tempat – tempat
tertentu yang dihubungkan kepada konstruksi kuda – kuda yang ada di atasnya.
Dapat dipakukan kepada balok tariknya penyokong atau bisa pada balok temboknya,
jadi terbentuk bidang plafon yang rata sesuai dengan yang kita inginkan.
System struktural
System struktural sebuah bangunan dirancang dan dikonstruksi
untuk dapat menyokong dan menyalurkan gaya gravitasi dan beban lateral ke tanah
dengan aman tanpa melampaui beban yang diizinkan atau yang dapat ditanggung
oleh bagian – bagian system struktur itu sendiri.
Substruktur atau struktur bawah
Adalah struktur dasar yang membentuk fondasi sebuah
bangunan. Struktur berupa kolom, balok, dan dinding penopang menyokong struktur
lantai dan atap.
Superstruktur atau struktur atas
Adalah perpanjangan vertiakal bangunan di atas fondasi
Dari elemen – elemen bangunan tersebut di atas , selanjutnya
dapat disusun sedemikian sehingga sesuai dengan
fungsinya masing – masing dan seefisien mungkin, karena elemen yang satu
terhaddap yang lain saling berkaitan menjadi satu kesatuan yaitu yang disebut
gedung atau rumah.
Struktur berkaitan erat dengan pemahaman anatomi bangunan
mulai dari abwah hingga ke atas dianataranya sub structure atau struktur bawah
dan super structure atau struktur atas. Konstruksi berhubungan dengan metode,
teknik atau cara , misalnya addalah mengikat , mengangkat, menyambung dan lain
lain.
Komponen utama struktur bangunan sipil
Secara umum struktur bangunan sipil terdiri dari komponen
pondasi, struktur bawah ( sub structure ) dan struktur atas ( upper structure )
Pondasi adalah struktur bangunan yang menopang struktur
bangunan secara keseluruhan. Pondasi berfungsi meneruskan gaya – gaya yang
terjadi pada system bangunan ke dalam media penop[ang struktur. Struktur
bangunan sipil bisa berdiri di atas tanah , air, atau struktur bangunan
lainnya. Beban –beban yang terjadi pada pondasi akibat adanya beban beban pada
struktur baik beban itu sendiri maupun beban dari luar termasuk beban – beban
yang terjadi pada system pondasi pondasinya sendiri. Pengelompokkan pondasi
bisa bermacam – macam, tetapi pada umumnya dikelompokkan berdasarkan bentuknya
atau kedalamannya. Dilihat dari bentuknya, pondasi bisa berbentuk blok massa
seperti pondasi jalan, berbentuk garis
lurus seperti pondasi menerus, dan berbentuk titik seperti pondasi telapak,
sumuran dan tiang. Sedangkan dilihat dari kedalamannya terbagi menjadi pondasi
dangkal dan pondasi dalam.
Struktur bawah berfungsi sebagai sebagai struktur bangunan
antara yang menjembatani penyaluran beban dari struktur atas ke pondasi.
Keberadaan struktur bawah tidak selalu
jelas. Contoh yang jelas terdapat pada struktur bangunan jembatan, yaitu
bangunan di bawah jembatan berupa abutmen dan pilar jembatan. Pengelompokkan
struktur subbase dan aggregate base yang
berada di antara pondasi dan struktur lapisan penutup perkerasan cukup sulit
dilakukan. Begitu pula balok –balok yang menyatukan system pondasi bentuk
titik, apakah masuk kedalam kelompok pondasi atau struktur bawah. Namun, jika
kita konsekuen terhadap pengertian pondasi di atas, maka struktur bangunan yang
tidak langsung meneruskan gaya – gaya ke media penopang bisa dikelompokkan
diluar pondasi.
Batasan pengertian
struktur bawah yang kadang – kadang
tidak jelas berimbas pada batasan pengertian struktur atas. Salah satu batasan
pengertian struktur atas adalah komponen struktur yang langsung menerima beban
dari luar sesuai dengan fungsi struktur tersebut. Misalnya bagian bangunan
gedung yang langsung menerima beban sendiri maupun beban luar adalah lantai,
balok, kolom dinding, dan atap. Pada struktur bangunan jalan adalah lapisan
permukaan perkerasan jalan. Namun, batasan ini menjadi kurang tepat jika diterapkan
pada abutmen, karena struktur bangunan abutmen pun menerima beban lateral
secara langsung dari struktur bangunan oprit jembatan.
Bagian bangunan dan strukturnya
Secara struktural, bangunan dibagi dalam dua bagian yaitu :
1. Struktur bawah
( sub structure )
Adalah bagian struktur yang berfungsi mendukung / menyangga
struktur atas dan menghubungkan antara keseluruhan bangunan dengan tapak.
2. Struktur atas
( upper structure )
Adalah bagian struktur yang berkaitan langsung dengan fungsi
bangunan ( berhubungan langsung dengan ruang aktivitas pengguna ).
Berdasarkan bahan penyusun strukturnya :
- Struktur
beton bertulang
- Struktur
baja
- Struktur
kayu
- Struktur
gabungan
Berdasarkan julah lantai bangunan gedung dibedakan menjadi :
- Bangunan
tidak bertingkat ( satu lantai / single story )
- Bangunan
bertingkat ( banyak lantai / multy story )
Bagian – bagian bangunan dapat dikelompokkan menjadi dua
yaitu :
- Elemen
struktural
Adalah bagian bangunan yang menjadikan struktur tetap kokoh
dan stabil dalam mendukung beban. Terganggunya fungsi salah satu elemen dapat
mempengaruhi perilaku struktur secara keseluruhan. Termasuk elemen struktural
adalah kolom, balok, pondasi, rangka atap dan dinding geser.
- Elemen non
struktural
Adalah bagian bangunan yang tidak terkait secara langsung
dengan kekuatan struktur bangunan dan menjadi beban bagi elemen struktural.
Biasanya elemen non struktural mengalami kerusakan yang lebih awal dan
mengalami perbaikan / pergantian. Termasuk elemen non struktural adalah lantai,
dinding, penutup atap dan tangga.Terkadang suatu elemen bisa termasuk
struktural atau non struktural tergantung dalam perencanaan struktur bangunannya.
Contohnya adalah lantai atau kolom praktis.
How to play the Baccarat game – How to play the Baccarat
BalasHapusThis is not uncommon deccasino in casinos febcasino in New Jersey. 제왕 카지노 You will find lots of Baccarat games for the online casinos. The only drawback is that